Belajar Fisika Asik Bersama Anak SMK Yang Luar Biasa Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning Dengan Berbantuan Media PhET Untuk Meningkatkan HOTS Dalam Materi Sifat Mekanik Bahan
AMELIA WULANDARI, S.Pd
Guru Mata Pelajaran Fisika
SMK Polimedik Depok
Tujuan yang Ingin Dicapai
Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media PhET dapat meningkatkan kemampuan High Order Thinking Skill (HOTS) peserta didik dalam pembelajaran materi Sifat Mekanik Bahan
Waktu Pelakasanaan
Kamis, 27 Oktober 2022 dan Selasa, 1 November 2022
Lokasi
SMK Polimedik Depok merupakan salah sekolah swasta didaerah Depok, tepatnya di Jl. Ciliwung No.62, Kalimulya, Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16413. SMK Polimedik depok merupakan sekolah yang berada dibawah Yayasan Thawalib Depok dan di naungi dengan PT. Poli Jaya. SMK Polimedik Depok merupakan sekolah di kelilingi oleh Kawasan lingkungan pabrik PT Poli Jaya yang berbisnis dibagian alat-alat Kesehatan. Banyaknya lulusan dari SMK Polimedik Depok ini, yang juga bekerja di PT.Poli Jaya.
Kondisi yang Menjadi Latar Belakang dalam Masalah
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa rekan mengajar dan hasil pengamatan saya ada beberapa hal yang menjadi identifikasi masalah yang terjadi di sekolah kami, yaitu:
- Peserta didik belum berkonsentrasi secara penuh dalam kegiatan pembelajaran
- Peserta didik masih pasif dalam kegiatan pembelajaran
- Pembelajaran masih bersifat satu arah dan cenderung teacher center
- Tingkat pemahaman konsep peserta didik masih tergolong rendah
- Tingkat kemampuan dalam mengerjakan permasalahan peserta didik masih tergolong dalam tahap LOTS (Low Order Thinking Skill) dan MOTS (Middle Oreder Thinking Skill)
- Pembelajaran belum berorientasi pada melatihkan High Order Thinking Skill (HOTS)
Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang inovatif sehingga tercapai tujuan pembelajaran dengan baik.
Oleh karena itu, penulis selaku guru berusaha mengatasi permasalahan yang terjadi dengan cara merancang suatu pembelajatan untuk meningkatkan keterampilan berpikir HOTS (High Order Thinking Skill) peserta didik dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning berbantuan media PhET dalam materi Sifat Mekanik Bahan.
Mengapa Praktik Ini Penting Untuk Dibagikan
- Dapat menjadi referensi dan inspirasi untuk guru dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang sama mengenai pembelajaran belum berorientasi pada High Order Thinking Skill (HOTS)
- Dapat memotivasi guru untuk melakukan inovasi dan memperbanyak ide-ide yang kreatif dalam mendesain pembelajaran di kelas.
Peranan dan tanggung jawab guru sangatlah penting dalam kegiatan pembelajaran.
- Maka sebagai guru saya tau dan mengerti apa masalah yang saya hadapi dikelas, jadi saya mengidentifikasikan masalah pada kurangnya kemampuan peserta didik dalam mengerjakan soal HOTS yang didasari dengan kegiatan pembelajaran yang belum berorientasi dengan HOTS pada materi sifat mekanik bahan
- Sebagai guru saya harus mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif dan dapat diaplikasikan di sekolah dan dapat diterima dengan peserta didik dengan baik. Pembelajaran yang saya ambil adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dimana peserta didik harus menemukan jawaban dari permasalahan yang diberikan dalam materi sifar mekanik bahan,
- Sebagai guru saya juga harus dapat menemukan solusi dari identifikasi masalah terkait dengan kurangnya kemampuan peserta didik dalam kemampuan mengerjakan soal HOTS yang didasari dengan kegiatan pembelajaran yang belum berorientasi pada HOTS.
Tantangan
Setelah melakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara dengan guru, kepala sekolah, pengawas sekolah serta pakar. Maka ada beberapa tantangan yang terjadi untuk ketercapaian tujuan, yaitu:
- Mengusahakan melakukan perubahan dalam kegiatan pembelajaran yang biasanya hanya berorientasi pada guru dirubah menjadi kegiatan pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik.
- Membiasakan diri dalam menggunakan model-model pembelajaran, metode pembelajaran yang inovatif dan yang sesuaikan dengan materi yang akan diajarkan
- Memilih media pembelajaran yang tepat dan mudah digunakan dan dimengerti oleh peserta didik, agar media pembelajaran tersebut dapat membantu memudahkan peserta didik dalam mengidentidfikasi masalah atau fenomena dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan tantangan-tantangan diatas maka dapat disimpulkan yang terlibat dalam praktik ini adalah:
- Guru harus meningkatkan keterampilan mengajar dalam kelas. Guru harus memilih dengan tepat model, metode dan media pembelajaran yang tepat digunakan untuk suatu materi.
- Peserta didik harus termotivasi dalam kegiatan pembelajaran dan dapat meningkatkan keterampilan berpikirnya secara berkala menuju ke High Order Thinking Skill (HOTS) dengan seringnya berlatih soal
Aksi
Berdasarkan tantangan yang dihadapi guru, maka langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Tingkat keaktifan peserta didik yang masih rendah:
- Strategi yang digunakan adalah dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan pembelajaran yang bersifat dua arah. Hal yang dilakukan pertama yaitu dengan melakukan pengembangan RPP dan perangkat pembelajaran dengan memperhatikan kompetensi dasar, indikator pencapaian dan tujuan pembelajaran.
- Pada prosesnya dalam kegiatan pembelajaran bisa diselingi dengan diadakannya ice breaking agar peserta didik tidak jenuh dan siap menerima pembelajaran yang akan disampaikan. Penggunaan media , bahan ajar, LKPD dan instrumen yang menarik dan inovatif merupakan salah satu cara untuk membangkitkan keaktifan peserta didik. Dalam penggunaan media bisa dilakukan secara digital, hal ini dapat meningkatkan keaktifan peserta didik karena pembelajaran tidak hanya berfokus pada buku teks saja tetapi sudah memanfaatkan gadged yang sekarang ini sedang digandrungi oleh peserta didik.Memberikan latihan soal berupa games edukasi dengan banyak menggunakan platform dimana hasilnya akan langsung terlihat, disitulah peserta didik satu sama lain berlomba untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari temannya.
- Sumber daya yang perlu disiapkan yaitu guru harus meningkatkan kompetensi dan kreatifitasnya dalam kegiatan pembelajaran.
- Pemilihan model pembelajaran yang tepat, inovatif dan kreatif
- Strategi yang digunakan guru dalam memilih model pembelajaran yang inovatif dan kreatif dan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan tepat dengan materi yang akan diajarkan
- Proses yang digunakan dengan penyusunan RPP, bahan ajar, LKPD, pemilihan media, dan instrumen penilaian yang harus disesuaikan dengan model pembelajaran Problem based learning (PBL) pada materi Sifat Mekanik Bahan.
- Dibantu dengan sumber daya lain seperti buku teks dan internet yang berhubungan dan cocok dengan model pembelajaran dan materi yang diajarkan.
- Pemilihan media pembelajaran
- Strategi yang digunakan guru dalam memilih media pembelajaran ini berbasis TPACK dengan menggunakan teknologi audio visual.
- Proses pemilihan media pembelajaran berbasis TPACK ini dapat mengimplementasikan pembelajaran yang bersifat abstrak menjadi terlihat secara visual dengan berbantuan media PhET , dengan penggunaan media PhET ini membantu dalam permasalahan ketersediaan alat dan bahan yang ada disekolah. Selain menggunakan PhET ini, media lain yang digunakan adalah dengan memasukkan video pembelajaran dari YouTube, pembuatan media pembelajaran presentasi dari Canva serta berbantuan Quizizz dalam pembuatan latihan sial
- Sumber daya yang diperlukan dalam media pembelajaran ini, yakni video pembelajaran YouTube, Aplikasai Canva dalam pembuatan bahan ajar, Quizizz dalam pembuatan soal serta aplikasi PhET dalam eksperimen secara virtual
- Peningkatan HOTS
- Strategi yang digunakan guru dalam peningkatan HOTS ini adalah dengan melakukan drill soal secara bertahap dari tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi.
- Proses pembuatan soal HOTS ini dengan cara menggunakan Quizizz. Latihan soal berbantuan aplikasi Quizizz ini dapat meningkatkan semangat peserta didik mendapatkan hasil yang lebih baik. Dengan adanya semangat dalam pengerjaan soal ini, membuat peserta didik tanpa adanya paksaan langsung berlatih secara terus menerus sampai menghasilkan hasil yang baik.
- Sumber daya yang diperlukan dalam pembuatan latihan soal ini adalah dengan menggunakan aplikasi Quizizz
Refleksi Hasil dan Dampak
Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang telah dilakukan dirasakan sangat positif dan efektif. Hal ini dapat dilihat dari:
- Dampak dari penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) adalah dapat menbuat peserta didik lebih aktif dan termotivasi dalam kegiatan pembelajaran dibandingkan dengan model pembelajaran secara konvensional. Hal ini dapat dilihat dari indikator keaktifan peserta didik yang meningkat selama kegiatan praktikum, diskusi, presentasi dan tanya jawab dengan guru.
- Dampak dari penggunaan media yang berbasis TPACK ini sangat efektif, dimana dapat membuat peserta didik senang, semangat dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat peserta didik menaruh konsentrasi yang penuh selama pembelajaran dalam kegiatan mengamati slide power point, penampilan video pembelajaran dan dalam praktikum baik secara virtual maupun praktikum sederhana secara langsung. Peserta didik juga aktif dalam diskusi kelompok, setelah mendapatkan hasil praktikum menggunakan PhET. Melalui menggunakan media pembelajaran ini membantu peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru, peserta didik juga dapat menarik kesimpulan sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan dalam praktikum.
- Dampak penerapan model PBL (Problem Based Learning) dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK ini dapat membantu guru dalam menyampaikan materi dengan mudah dan tervisualisasikan dengan jelas, dan dari peserta didik dapat memotivasi dalam kegiatan belajar, memberikan pengalaman baru kepada peserta didik dengan menggunakan media yang bervariasi, dan peserta didik dapat memahami konsep yang disampaikan oleh guru.
Respon orang lain dalam hal ini oleh kepala sekolah, teman sejawat dan peserta didik terkait dengan strategi yang dilakukan memberikan respon positif, diantaranya:
- Kepala sekolah memberikan respon yang sangat baik dan mengapresiasikan bahwa pembelajaran yang seharusnya itu seperti ini, dimana guru memberikan pembelajaran sesuai dengan tata cara atau urutan yang ada dalam RPP dan tidak hanya memberikan tugas saja. Bahkan kepala sekolah saya, meminta RPP dan LKPD saya sebagai contoh untuk guru-guru lain yang ada disekolah, sebagai contoh persiapan supervisi.
- Teman sejawab banyak yang bertanya cara pembuatan LKPD yang interaktif, cara mengaplikasikan model pembelajaran yang cocok dengan materi ajar dan khususnya cara pembuatan latihan soal berbantuan aplikasi seperti quizizz. Karena akan diterapkan oleh teman-teman saya dalam kegiatan supervisi.
- Peserta didik sangat menyukai kegiatan pembelajaran yang saya terapkan, apalagi saat praktikum menggunakan media PhET dan dalam proses pembagian kelompok yang maju diundi secara online dan dapat disaksikan oleh seluruh peserta didik tanpa adanya paksaan. Peserta didik di saya paling antusias saat melakukan latihan soal berbantuan aplikasi quizizz karena mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan hasil yang baik. Karena hasil pengerjaan tersebut langsung saya tampilkan di layar proyektor.
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan oleh guru sangat ditentukan oleh kompetensi yang guru tersebut miliki dalam pengelolaan kelas dalam kegiatan pembelajaran, guru juga harus kreatif dalam menggunakan media pembelajaran mengikuti tren dan perkembangan waktu tentang aplikasi-aplikasi yang dapat mempermudah kegiatan pembelajaran dan aplikasi yang baru dan membuat peserta didik “wow” saat menggunakannya. Guru juga harus pintar-pintar dalam pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan nantinya dikembangkan dalam RPP, LKPD dan Sumber Bahan Ajar sebagai perencanaan kegiatan pembelajaran dikelas, serta penyusunan intrumen atau kisi-kisi yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.
Pembelajaran yang bisa diambil dari keseluruhan proses kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan ini, yaitu:
- Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam merencanakan kegiatan pembelajaran yang diawali dengan pemilihan model dan metode pembelajaran yang tepat yang nantinya dapat dituangkan kedalam RPP.
- Guru harus terbiasa menggunakan media pembelajaran yang inovasi agar membantu peserta didik dalam memahami suatu materi dan mempermudah dalam menjelaskan suatu fenomena.
- Guru harus lebih sensitif tentang permasalahan belajar yang dialami oleh peserta didik.
- Guru harus memiliki tanggung jawab yang penuh dalam mengajar dan mencerdaskan peserta didik.
- Guru harus bersikap profesional dalam mengajar.